Sabtu, 03 Juli 2010

KA MALABAR (MALANG-BANDUNG RAYA) DIRESMIKAN



Jumat (30 April 2010) pk.15.30 meluncur perjalanan perdana KA MALABAR (Malang – Bandung Raya) secara bersamaan baik dari stasiun Bandung maupun dari stasiun Malang. Peresmian dari stasiun Bandung akan dilakukan oleh Menteri BUMN, Mustafa Abubakar, Dirjen Perkeretaapian Tundjung Inderawan dan Gubernur Jawa Barat Achmad Heryawan didampingi pejabat terkait lainnya.

Sesuai jadual perjalanannya, KA Malabar yang menempuh jarak sejauh 779 km ini dijadualkan tiba di Stasiun Malang pk.08.11 wib dengan melewati beberapa stasiun pemberhentian, yaitu Kiaracondong, Cipendeuey, Tasikmalaya, Banjar, Gombong, Kebumen, Kutowinangun, Kutoarjo, Wates, Yogyakarta, Klaten, Solobalapan, Paron, Madiun, Nganjuk, Kertosono, Kediri, Tulungagung, Blitar dan Kepanjen. Adapun perjalanan KA Malabar dari Malang dijadualkan tiba di stasiun Bandung pk.08.37.

Direktur Utama PT. Kereta Api (Persero), Ignasius Jonan mengatakan bahwa KA Malabar tujuan Bandung-Malang pp ini sebagai perwujudan dari aspirasi masyarakat yang menginginkan adanya kereta api dari Bandung langsung menuju Malang Jawa Timur. Masyarakat tinggal memilih kelas KA yang diinginkan sesuai kemampuannya, karena disediakan 3 macam kelas sekaligus yaitu eksekutif, bisnis dan ekonomi plus.


Kiri: Acara launching KA Malabar yang dimeriahkan oleh Cak Lontong (dua dari kiri), Mamiek Prakoso (dua dari kanan), dan pembawa acara Roni Waluya (paling kanan)
Kanan: Suasana pemberangkatan KA Malabar dari Stasiun Bandung-Malang oleh Gubernur Jawa Barat Achmad Heryawan (mengangkat semboyan pemberangkatan KA), didampingi Menteri BUMN Mustafa Abubakar (kiri) dan Dirut PT. KA Ignasius Jonan (memakai seragam PT.KA).

Adapun Direktur Komersial PT Kereta Api (Persero), Sulistyo Wimbo Hardjito menambahkan dengan waktu tempuh sekitar 16 jam KA ini melalui jalur selatan dengan jadual perjalanan malam hari. Target penumpang selain dari stasiun pemberangkatannya sendiri (Bandung dan Malang) juga dari stasiun-stasiun pemberhentian yang dilewatinya. “Kami mengupayakan kenyamanan yang lebih, seperti tingkat kebersihan kereta, tidak adanya pedagang asongan yang naik diatas KA Malabar ini meskipun ada kelas ekonominya dan tenaga keamanan yang cukup”, demikian Wimbo pada saat acara peresmian di Bandung.

Perlu diketahui bahwa rangkaian KA Malabar terdiri dari 2 kereta kelas Eksekutif, 3 kereta kelas Bisnis dan 2 kereta kelas Ekonomi Plus serta dirangkaikan pula 1 kereta makan dan 1 kereta begasi. Selama masa promosi (30 April sd 15 Juni 2010) diberikan diskon tarif sehingga tarifnya menjadi eksekutif Rp.200.000,- , bisnis Rp.130.000,- dan Ekonomi plus Rp.80.000,- . Adapun tarif minimum kelas Eksekutif sebesar Rp.160.000,-, kelas Bisnis Rp.110.000,- dan kelas Ekonomi Plus Rp.60.000,-.

Semoga dengan perjalanan baru ini dapat memenuhi harapan masyarakat akan kebutuhan transportasi, khususnya kereta api yang semakin meningkat. “Kami informasikan bahwa pelayanan tiket KA Malabar ini dapat dilayani secara online untuk semua kelas, termasuk kelas ekonomi plus. Pemesanan tiket dapat dilakukan 30 hari sebelum tanggal pemberangkatan, melalui stasiun, agen tiket KA, kantor pos maupun Contact Center 121, termasuk cara pembayarannya bisa melalui ATM Mandiri, BRI dan BII ”, tandas Vice President Public Relations, Adi Suryatmini di sela-sela acara peresmian di Bandung. Diharapkan peran serta masyarakat dan dukungan semua pihak bagi kelancaran perjalanan KA Malabar ini.

Pada perjalanan perdana KA Malabar relasi Bandung-Malang hari itu terangkut sebanyak 355 penumpang, sedangkan dari Malang-Bandung sebanyak 415 penumpang. (humaska)


Kiri: Dua masinis pembawa KA Malabar, Hadiat dan Edi Juhadi siap bertugas membawa penumpang dari Bandung ke Malang.
Kanan: Dari kiri: Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Dirjenka Tunjung Inderawan, Komisaris Utama PT. KA Budhi M Suyitno, Dirut PT. KA Ignasius Jonan, dan Menteri BUMN Mustafa Abubakar saat meninjau KA Malabar sesaat sebelum diberangkatkan.